Sabtu, 30 November 2019

Kasus Kejadian TBC di Bojonegoro Masih Tinggi ?

Tuberkulosis masih menjadi permasalahan utama kesehatan masyarakat, selain mempengaruhi produktivitas kerja masyarakat, juga merupakan penyebab utama kematian (Nizar, 2017).
Penyakit Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit yang mudah menular dimana dalam tahun-tahun terakhir memperlihatkan peningkatan dalam jumlah kasus baru maupun jumlah angka kematian yang disebabkan oleh TBC (Wulandari, 2016).

Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Terdapat beberapa spesies Mycobacterium, antara lain: M. tuberculosis, M. africanum, M. bovis, M. Leprae dsb (Depkes RI, 2018).

Provinsi Jawa Timur pada tahun 2017 menempati ururan kedua di Indonesia dalam jumlah penemuan penderita tuberkulosis (Profil Kesehatan Jawa Timur, 2017). Di Bojonegoro penyebaran penyakit tersebut dari tahun ke tahun masih tinggi. Berdasarkan Profil Kesehatan Bojonegoro 2017, laporan dari Puskesmas dan Rumah Sakit pada tahun 2017 ditemukan kasus BTA positif baru sebanyak 1.062 kasus. Penemuan kasus baru BTA positif yang terbanyak di Puskesmas Sugihwaras dan Dander yaitu sebesar 68 dan 67 kasus. 

Referensi:
Nizar, M. 2017. Pemberantasan dan Penanggulangan Tuberkulosis. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Wulandari, Nurjazuli, Adi, M.S. 2016. Faktor Risiko dan Potensi Penularan Tuberkulosis Paru di Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Universitas Diponegoro: Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol. 14 No. 1 Januari 2016 : 7-13.

Depkes RI. 2018. InfoDatin Tuberkulosishttps://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin_tb.pdf - Diakses November 2019.

Dinas Kesehatan Jawa Timur. 2018. Profil Kesehatan Jawa Timur Tahun 2017. Surabaya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro. 2018. Profil Kesehatan Bojonegoro 2017. Bojonegoro.

0 komentar:

Posting Komentar

Gunakan Komentar Dengan Bijak