Kamis, 21 November 2019

Prinsip Penatalaksanaan Keracunan Dalam Kegawatdaruratan

 Klik gambar untuk mengunduh gambar HD

Prinsip Penatalaksanaan Keracuan Dalam Keperawatan Gawat Darurat
Selalu berprinsip pengamanan diri sendiri dalam melakukan tindakan serta penilaian daripada Airway, Breathing, dan Circulation/sirkulasi (ABC).

1. Mencegah dan menghentikan penyerapan racun
a. Bila racun ditelan
  •  Encerkan racun yang ada dalam lambung, sekaligus menghalangi penyerapannya dengan cara memberikan cairan dalam jumlah banyak. Cairan yang digunakan adalah air biasa (air minum/mineral), susu, norit yang telah dilarutkan.
  •  Emesis/upayakan penderita muntah, efektif bila racun sudah ditelan.
  •  Bawa serta hasil muntahan penderita untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium (biasanya jika kejadiannya di rumah sakit).
  •  Melakukan muntah buatan pada penderita dengan keracunan zat korosif dan /atau tidak sadar.

b. Bila racun melalui kulit/mata
  •  Pakaian yang terkontaminasi dilepas.
  •  Cuci/bilas bagian yang terkena dengan air yang mengalir. Bila racun berbentuk serbuk lakukan penyapuan serbuk terlebih dahulu kemudian bilas dengan air.
  •  Perhatikan jangan sampai penolong terkena.

c. Bila racun melalui inhalasi
  •  Pindahkan penderita ke tempat yang aman berlawanan dengan arah angin.
  •  Beri oksigen kensentrasi tinggi.
  •  Jangan lakukan pernafasan buatan dari mulut ke mulut.

2. Pengobatan simptomatik
  •  Bila ada gangguan pernafasan resusitasi.
  •  Pemberian antidot yang tidak spesifik atau spesifik.
  •  Pemberian obat diuresis dan cuci darah bila diperlukan.
  •  Rasa nyeri/sakit dapat diberikan obat penghilang rasa sakit.

3. Segera evakuasi penderita ke rumah sakit.

Referensi :
TIM. Buku Panduan : BASIC TRAUMA and BASIC CARDIAC Life Support. Edisi 2. Depok: Divisi Emergency Training.

0 komentar:

Posting Komentar

Gunakan Komentar Dengan Bijak