Kamis, 14 Maret 2019

Gejala TBC dan Tips Mencegah Penyakit TBC

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular granulomatosa kronik yang telah dikenal sejak berabad-abad yang lalu dan paling sering disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TBC menyerang paru, 85% dari seluruh kasus TBC adalah TBC paru, sisanya (15%) menyerang organ tubuh lain mulai dari kulit, tulang, organ-organ dalam seperti ginjal, usus, otak, dan lainnya (Icksan dan Luhur, 2008).

Berdasarkan hasil pemeriksaan sputum, TBC dibagi dalam: TBC paru BTA positif: sekurangnya 2 dari 3 spesimen sputum BTA positif, TBC paru BTA negatif: dari 3 spesimen BTA negatif, foto toraks positif (Rani, 2006). Infeksi pada paru-paru dan kadang-kadang pada struktur-struktur di sekitarnya, yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Saputra, 2010).

Tuberkulosis termasuk juga dalam golongan penyakit zoonosis karena selain dapat menimbulkan penyakit pada manusia, basil Mycobacterium juga dapat menimbulkan penyakit pada berbagai macam hewan misalnya sapi, anjing, babi, unggas, biri-biri dan hewan primata, bahkan juga ikan (Soedarto, 2007).

Menurut Kementerian Kesehatan RI, gejala awal TBC tidak spesifik, umunya adalah batuk produktif yang berkepanjangan (>3 minggu), sesak nafas, nyeri dada, anemia/ kurang darah, batuk darah, rasa lelah, berkeringat dimalam hari.
TB mudah menular melalui udara yang tercemar oleh bakteri micro bacterium tuberculosa yang dilepaskan pada saat penderita TB paru batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TB paru dewasa.

Tips Untuk Menjaga dan Mencegah Penyakit TBC :

1. Tinggal di rumah. Jangan pergi kerja atau sekolah atau tidur di kamar dengan orang lain selama beberapa minggu pertama pengobatan untuk TB aktif.
2. Ventilasi ruangan. Kuman TB menyebar lebih mudah dalam ruangan tertutup kecil dimana udara tidak bergerak. Jika ventilasi ruangan masih kurang, buka jendela dan gunakan kipas untuk meniup udara dalam ruangan ke luar.
3. Tutup mulut menggunakan masker. Gunakan masker untuk menutupi mulut kapan saja ini merupakan langkah pencegahan TB secara efektif. Jangan lupa untuk membuang masker secara teratur.
4. Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberikan desinfektan (air sabun).
5. Imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14 bulan.
6. Hindari udara dingin.
7. Usahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam tempat tidur.
8. Menjemur kasur, bantal, dan tempat tidur terutama pagi hari.
9. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh orang lain.
10. Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein.


Referensi :
Aziza, G Icksan dan Reny, Luhur. 2008. Radilologi Toraks Tuberkulosis Paru. Jakarta: CV. Sagugn Seto.
Rani, A., Soegondo, S., Nasir, A., Wijaya, I., dan Nafrialdi, Mansjoer, A., 2006, Panduan Pelayanan Medik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Saputra, Lyndon. 2010. Intisari Ilmu Penyakit Dalam. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher.
Soedarto, 2007, Sinopsis Kedokteran Tropis, Cetakan Pertama, Airlangga University Press, Surabaya.

Thanks to Nursing Center STIKes ICsada

0 komentar:

Posting Komentar

Gunakan Komentar Dengan Bijak