Senin, 25 Maret 2019

Asam Urat dan Makan Yang Harus Dihindari

Lansia sering mengalami gangguan yang disebabkan karena proses penuan, antara lain  gangguan sirkulasi darah (hipertensi  kelainan pembuluh darah, gangguan pembuluh darah di otak dan ginjal), gangguan pada persendian (osteoatritis,  asam urat), dan berbagai penyakit neoplasma. Hampir 8% orang yang berusia 50 tahun ke atas mempunyai keluhan persendian, misalnya linu, pegal, dan kadang-kadang terasa nyeri (Nugroho, 2008).

Sejak tahun 2000, penyakit asam urat banyak diderita oleh orang ekonomi menengah ke atas karena sering mengkonsumsi makanan yang enak-enak. Namun, saat ini penyakit  asam urat bisa menyerang siapa saja dan dimana saja. Hal ini disebabkan karena 3 faktor pemicu yaitu faktor genetik, hormonal serta disebabkan karena pola makan yang kurang baik seperti sering mengkonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi contohnya daging, kepiting, jeroan dan kacang-kacangan (Sabella, 2010).
Makanan yang banyak mengandung purin akan berakibat bertambahnya kadar asam urat di dalam  darah  sehingga terjadi penumpukan kristal di daerah persendian (Kurnia, 2009). 

Asam urat merupakan hasil metabolisme normal dari pencernaan protein atau dari penguraian senyawa purin yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal,feses, atau keringat.
Penyakit asam urat atau dalam dunia medis disebut penyakit pirai atau penyakit gout (arthritis gout) adalah penyakit sendi yang disebabkan oleh tingginya asam urat di dalam darah. Kadar asam urat yang tinggi di dalam darah melebihi batas normal menyebabkan penumpukan asam urat di dalam persendian dan organ tubuh lainnya. Penumpukan asam urat inilah yang membuat sendi sakit, nyeri, dan meradang (Sutanto, 2013). 
Asam urat merupakan salah satu dari beberapa penyakit yang sangat membahayakan, karena bukan hanya mengganggu kesehatan tetapi juga dapat mengakibatkan cacat pada fisik (Asaidi, 2010).

Gejala akibat penimbunan asam urat tidak dapat diketahui dengan cepat. Masyarakat baru sadar terkena penyakit asam urat setelah muncul rasa nyeri pada persendian, kulit di sekitar sendi tampak bengkak kemerahan, kadang disertai demam tinggi. Lansia yang menderita penyakit asam urat kualitas hidupnya akan menurun karena keterbatasan bergerak akibat gejala yang ditimbulkan  oleh penyakit  tersebut. Disamping itu  komplikasi yang terjadi akibat menderita penyakit asam urat akan menyebabkan gangguan pada ginjal (Smart, 2010).

Selain menggunakan obat farmakologi ataupun ramuan herbal, risiko terjadinya  asam urat  dapat dicegah dengan memperhatikan pola makan lansia yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang rendah purin agar kadar asam urat di dalam darah tidak meningkat. Faktor pemicu terjadinya  asam urat  disebabkan faktor genetik, hormonal serta gaya hidup yang kurang baik seperti pola makan yang kurang sehat (Sabella, 2009). 

Penyakit gout berhubungan dengan metabolisme purin sehingga menyebabkan hiperurisemia karena kadar purin dalam darah meningkat. Kadar purin normal perempuan< 6 mg/dl Laki-laki< 7 mg/dl.
Purin (asam urat) adalah bagian protein dan zat yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin dalam tubuh yang kemudian dibuang melalui urin. Pada kondisi gout, purin ini tertimbun pada sendi-sendi karena bagian sendi adalah bagian paling mudah dihinggapi kristal-kristal asam urat.

Menurut Sustrani et al (2008) faktor– faktor yang mempengaruhi kadar asam urat dalam darah adalah faktor keturunan, jenis kelamin, konsumsi pangan yang kaya akan purin, konsumsi alkohol yang berlebihan, obesitas, gangguan ginjal yang mengakibatkan terhambatnya pembuangan purin, penggunaan obat tertentu yang dapat meningkatkan kadar asam urat. Asupan purin merupakan faktor utama yang berhubungan dengan kadar asam urat darah. Dimana, semakin tinggi pemasukan zat purin, maka asam urat juga semakin meningkat (Utami, 2010).

Lantas, makanan apa saja yang dimaksud ?
Berikut ini beberapa jenis makanan yang harus dihindari penderita Asam Urat :

  • Jeroan
bagian-bagian dalam tubuh (hewan) yang sudah dijagal. Biasanya yang disebut jeroan adalah semua bagian kecuali otot dan tulang. Tergantung dari budaya setempat, berbagai bagian jeroan dapat dianggap sebagai sampah atau makanan mahal (Wikipedia).
  • Makanan laut atau hidangan laut
sebutan untuk makanan berupa hewan dan tumbuhan laut yang ditangkap, dipancing, diambil dari laut maupun hasil budidaya (Wikipedia).
  • Produk olahan susu
  • Daging angsal kalkun
  • Daging merah
  • Daging olahan
  • Kacang-kacangan
biji sejumlah tumbuhan polong-polongan (Wikipedia).
  • Sayuran hijau
  • Minuman manis buatan

0 komentar:

Posting Komentar

Gunakan Komentar Dengan Bijak